Assalamualaikum Wr.Wb salam sejahtera dan sehat selalu temen temen pengempul wawasan yang tak kenal lelah menambah ilmu setiap saat, dan semoga ilmu yang sudah didapat selalu bermanfaat untuk pribadi sendiri dan tentunya bermanfaat bagi orang lain. Dari post an sebelumnya penulis telah mengangkat tema kejadian atau peristiwa yang terjadi pada perang dingin itu. Itu mencakup pembahasan dari luar Indonesia namun yang namanya sejarah merupakan tak ada ruang lingkup nya betul atau tidak ? Nah untuk kali ini sejarah mengenai domesik atau dalam negeri tentang " Proklamasi 17 Agustus 1945 " Kemerdekaan di perjuangkan dengan tumpah darah bangsa indonesia yang sebelumnya mengusir penjajah seperti yang telah bung karno katakan " Aku ingin rakyat Indonesia bisa hidup bahagia di tanah khatulistiwa ini, tempat segala kebahagiaan dan rasa rindu yang bersemayam di tiap dada rakyat " - Ir.Soekarno
Sebelum terjadinya pembacaan Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia banyak berbagai peristiwa mengiringinya. Mulai pertengahan tahun 1944 saat Jepang mulai banyak mengalami kekalahan dari Sekutu. Sangking terdesaknya Jepang oleh sekutu, akhirnya memaksa pemerintah Jepang mengubah haluan politiknya terhadap wilayah - wilayah bawahan, termasuk Indonesia. Sikap lemah tersebut akhirnya ditunjukan dengan sikap Jendral Koiso pada 9 Sep 1944 memberikan janji Kemerdekaan kepada Indonesia. Tujuan Jepang memberikan janji kepada rakyat Indonesia karena dengan janji tersebut rakyat Indonesia menganggap pasukan sekutu yang datang merebut kemerdekaan Indonesia yang suatu saat dapat membantu jepang memenangkan perang melawan sekutu. Tanggal 6 Agu 1945 kota Hiroshima dijepang di bom oeh pasukan AS dan juga pada tanggal 9 Agu 1945 jota Nagasaki di bom oleh pasukan sekutu, peristiwa tersebut membuat Kaisar Jepang (Hirohito) akhirnya menyerah tanpa syarat kepada sekutu.
Pembentukan BPUPKI ( Dokuritzu Zunbi Cosakai )
Pada tanggal tangaal 1 Maret 1945,pemerintah Jepang di bawah pimpinan Letnan Jenderal Kumachi Harada mengumumkan pembentukan Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekan Indonesia (BPUPKI). Tugas Utama dari BPUPKI adalah untuk mempelajari dan menyelidiki hal-hal penting yang berkaitan dengan berbagai hal yang menyangkut Pembentukan Negara Indonesia yang merdeka.
BPUPKI Sendiri resmi di bentuk pada tanggal 29 April 1945 yang mana bertepatan dengan ulang tahun Kaisar jepang. Dan Dr. KRT. Radjiman Wedyodiningrat ditunjuk sebagai ketua didampingi dua orang ketua muda yaitu R.P. Suroso dan Icihibangase. Selain menjadi ketua muda, R.P Suroso juga diangkat menjadi kepala kantor tata usaha BPUPKI dibantu Toyohiko Masuda dan Mr. A.G. Pringgodigdo.
Selama terbentuknya, dua kali sidang, Yang pertama di adakan tanggal 29 Mei sampai 1 Juni 1945 dan sidang yang kedua diadakan pada tanggal 10 sampai 1 Juli 1945. Rumusan sidang pertama membahas mengenai Rancangan dasar Negara. Tiga tokoh yang meyampaikan pandangannya adalah Ir.Soekarno,Muh. Yamin,dan Dr. Soepomo. Sedangkan pada sidang ke dua dibahas tentang rancangan undang-undang dasar 1945 yang diketuai Ir. Soekarno. Pada saat itu pula tugas BPUPKI selesai, Maka pada tanggal 7 Agustus 1945 terbentuklah Panitia Perisapan Kemerdekaan Indonesia ( PPKI )
Peristiwa Rengasdengklok
Tak terlupa dari berita menyerahnya jepang ke sekutu bukan cuman sampai ke para petinggi Negara Indonesia tak terkecuali para golongan muda. Kaum golongan muda yang akhirnya mendengar janji kemerdekaan tersebut mendesak kepada Soekarno dan Hatta untuk segera memperoklamasikan kemerdekaan, Namun tidak bisa diterima. Pada akhirnya tanggal 15 Agustus 1945 Golongan muda mengadakan rapat di jalan Pegangsaan Timur. Hasil dari rapat tersebut agar kemerdekaan Indoensia segera dilaksanakan tanpa campur tangan dari Jepang. Lalu diadakan pertemuan antara golongan muda dan Soekarno namun, Golongan muda sempat mengancam akan terjadi pertumpahan darah kepada Soekarno Namun, ancaman tersebut di tanggapi dengan keras oleh Soekarno yang menyatakan ia bersedia dibunuh apabila golongan muda tetap memaksanya.
Tanggal 16 Agustus 1945 golongan muda membawa Soekarno dan Hatta ke Rengasdengklok akan tetapi menurut sejarah golongan muda berdalih bahwa hal tersebut dilakukan untuk menjauhkan Soekarno dan Hatta dari pengaruh jepang. Peristiwa Rengasdengklok akhirnya berakhir setelah adanya jaminan bahwa kemerdekaan Indonesia akan dilaksanakan selambat - lambatnya 17 Agustus 1945.
Perumusan Teks Proklamasi dan Pelaksanaannya
Setelah adanya jaminan kemerdekaan Soekarno - Hatta dan golongan muda akhirnya kembali ke Jakarta. Sesampainya di Jakarta Soekarno dan Hatta menuju ke rumah Mayor Jenderal Nishimura untuk menyampaikan keinginan bangsa Indonesia Namun, Nishimura tidak mengijinkan perubahan status quo di Indonesia walau Soekarno menentang akan hal itu dan segera memproklamasikan diri. Segeralah Soekarno dan rombongan kerumah kediaman Laksamana Maeda. Pada Keesokan Harinya Proklamasi Kemerdekaan dilaksanakan di halaman rumah Soekarno di Jalan Pegangsaan Timur No. 56 Jakarta Pukul 10:00 WIB Soekarno dan Moh Hatta membacakan teks Proklamasi kemudian pengibaran bendera merah putih setelah usai pengibaran bendera merah putih dilanjut kata sambutan. Pelaksanaan Proklamasi Kemerdekaan yang berlangsung kurang dari satu jam dan berlangsung sedrhana Namun berlangsung Khidmat memberi makna yang besar bagi kehidupan bangsa Indonesia antara lain :
1. Kemerdekaan Indonesia dicapai atas perjuangan bangsa Indonesia sendiri
2. Merupakan titik perjuangan bangsa Indonesia untuk bebas dari Penjajahan.
3. Merupakan sumber hukum berdirinya NKRI
4. Merupakan jembatan emas menuju masyarakat yang adil dan makmur
5. Merupakan Manifesto politik perjuangan dalam mewujudkan Indonesia yang merdeka dan berdaulat.
2. Merupakan titik perjuangan bangsa Indonesia untuk bebas dari Penjajahan.
3. Merupakan sumber hukum berdirinya NKRI
4. Merupakan jembatan emas menuju masyarakat yang adil dan makmur
5. Merupakan Manifesto politik perjuangan dalam mewujudkan Indonesia yang merdeka dan berdaulat.
Pelaku - Pelaku Perumus Teks Proklamasi :
Sukirman, Sudiro dan B.M. Diah sebagai Menyusun Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
Sayuti Melik sebagai Pengetik Naskah Proklamasi
Sudanco Suhud dan Sudanco Latief sebagai Pengibaran Bendera Merah Putih
Fatmawati sebagai Penjahit Bendera Merah Putih
Ir. Soekarno sebagai Penandatangani Naskah Proklamasi, Proklamator, dan juga Penulis Naskah Moh Hatta sebagai Pembaca Teks Proklamasi
Sayuti Melik sebagai Pengetik Naskah Proklamasi
Sudanco Suhud dan Sudanco Latief sebagai Pengibaran Bendera Merah Putih
Fatmawati sebagai Penjahit Bendera Merah Putih
Ir. Soekarno sebagai Penandatangani Naskah Proklamasi, Proklamator, dan juga Penulis Naskah Moh Hatta sebagai Pembaca Teks Proklamasi
Sampai disini pembahasan mengenai peristiwa Proklamasi 17 Agustus 1945 dan selanjutnya berita Prolamasi disebarkan beritanya melalui pamflet, poster, spanduk, radio dan juga melalui utusan - utusan yang ada di Jakarta. Demi Indonesia Bung Karno mengabaikan penyakitnya. Beliau selalu tampil prima walau hakekatnya dalam keadaan lemah demi percaya diri rakyat Indonesia. Berulang kali dokter pribadi nya memberi nasihat di akhir tahun 60-an " Kalau bapak bisa tenang sedikit dan tidak berteriak bapak tidak akan mendapatkan ulcers" Bung Karno meradang dan berteriak Bagaimana aku bisa tenang kalau setiap menit menerima beritakabar buruk ?" Cukup sekian Wassalamualaikum Wr.Wb.
Komentar
Posting Komentar